ASSALAMUALAIKUM.. WELCOME ESQUIRE VISITOR IN MY SIMPLE BLOG, DON'T UNWILLING TO CONDUCT POSTING, POUR ALL THAT YOU KNOW & YOU HAVE. WISH FOR GOOD LUCK.

The power of Ikhlas
Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kita hingga hari ini, sehingga kita masih diberi kesempatan olehNya untuk bertaubat, untuk menjalin silaturrahim yang sempat terputus, dan untuk melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai. Karena memang hidup hanya satu kali, sedangkan syurga dan neraka adalah pasti dan abadi.

Sholawat dan salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad saw, yang telah berkorban tanpa pamrih, berjuang tanpa harap puji dan gajih, yang telah membantu dunia bangkit dari kegelapan dan kebodohan yang sejati.

KEKUATAN jiwa adalah sebuah potensi yang tidak tampak tetapi efeknya luar biasa. Dengan menggunakan kekuatan jiwa, beragam penyakit mulai dari yang ringan hingga berat sebenarnya dapat disembuhkan.

Pada dasarnya setiap manusia bisa menyembuhkan dirinya sendiri, tapi tidak semua orang tahu caranya. Salah satu kunci kekuatan jiwa yang dapat menyembuhkan penyakit adalah perasaan ikhlas, rasa ikhlas secara sederhana dapat diartikan dengan perasaan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ikhlas adalah sesuatu yang mungkin hanya dapat digambarkan dengan perasaan seperti ini. Apapun kenyataan hidup, sudah tidak lagi berbenturan dengan keinginan dan hasrat karena kita sudah bisa menerima dengan apa adanya

Ikhlas adalah melakukan amal, baik perkataan maupun perbuatan ditujukan untuk Alloh semata. Alquran menyuruh kita ikhlas:

"Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang  musyrik." (QS Yunus [10]: 105).

Ikhlas, dapat menyembuhkan dengan cara menyelaraskan tubuh dan pikiran, selain juga menetralisir pikiran dan perasaan supaya tidak terpendam dan menumpuk dalam hati. Ikhlas merupakan bagian dari konsep sehat secara holistik yakni keselerasan dan keseimbangan antara tiga unsur yakni tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa (mood).

Kalau badan kita sudah muncul keluhan seperti sakit-sakit, itu berarti timbunan dalam pikiran dan jiwa sudah terlalu banyak. Dengan hati yang ikhlas, gelombang dan detak jantung menjadi lebih selaras atau harmonis. Jantung itu pemimpinnya tubuh karena dengan jantung yang selaras maka otak berfungsi maksimal. Kalau jantung atau perasaan kita korslet, otak tidak akan bisa berfungnsi maksimal. Jadi, dengan ikhlas jelas akan membuat tubuh menjadi lebih sehat

Rosulullah saw bersabda :
Barang Siapa yang Bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK Alloh dalam dirinya (Tidak Dzikrulloh), maka Alloh akan menanamkan 4 penyakit.
1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya
2. Kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya
3. Kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi
4. Khayalan yang tidak berujung
(Hadits Riwayat Imam Thabrani)

Rasul SAW mengingatkan,
"Alloh tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Alloh semata."
(HR Abu Dawud dan Nasa'i).

Imam Ali RA juga berkata, "Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Alloh."

Untuk mencapai dan mewujudkan perasaan ikhlas dalam hati, setiap orang tentu memiliki kemampuan berbeda. Untuk itulah disarankan untuk membiasakan diri berlatih secara bertahap dan rutin.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk melatih diri supaya ikhlas, Sering-seringlah berhenti dan bernafas untuk mengistirahatkan pikiran, ingat bahwa sesuatu tidak ada yang kekal dan belajar untuk menerima atau mengikhlaskan diri dari tahap yang paling mudah

1). Sering-seringlah berhenti dan bernafas (rileks) untuk mengistirahatkan pikiran. Manusia seringkali sulit mencapai keikhlasan karena pikirannya jalan terus. Dengan latihan ini, kita juga akan bebas dari ketegangan.

2). Selalu ingat bahwa segala sesuatu selalu akan berubah. Seseorang susah ikhlas karena menilai segalanya bersifat kekal, padahal apa yang tidak kita dapatkan sementara ini pada suatu hari nanti akan berubah. "Tidak ada yang kekal atau tetap, mungkin situasinya yang berubah atau keinginan kita yang berubah. Jadi apa yang kita sukai atau pun kita tak sukai tentu akan berubah

3). Start di titik yang paling mudah. Belajarlah untuk mulai menerima hal-hal yang ringan atau gampang dulu. Untuk bisa merasa ikhlas memang tidak mudah dan terpulang kepada pribadi masing-masing. Tetapi mulailah untuk menerima kenyataan yang paling ringan dulu. Dengan begitu, otot ikhlas kita akan terlatih.

Kendati bersimbah peluh, berkuah keringat, menghabiskan tenaga, menguras pikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Alloh. Maka, sungguh rugi orang yang bertempur, mempertaruhkan nyawa dengan niat ingin disebut pahlawan, atau orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan.

Seorang sufi menuturkan,
"Ikhlas berarti engkau tidak memanggil siapa pun selain Alloh SWT. Untuk menjadi saksi atas perbuatanmu." Ikhlas menjadi benar-benar teramat penting yang akan membuat hidup ini menjadi indah, ringan, dan bermakna.

Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen, merdeka, tidak dibelenggu pengharapan akan pujian. Hati menjadi tenang karena ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk. Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya, caci maki. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidup, karena ia banyak berharap pada makhluk yang lemah, ia mengikatkan diri pada tali yang rapuh.

Jabatan tak kan membuat terpesona hati orang yang ikhlas. Ia tidak ujub dengan jabatan setinggi langit, dan tidak minder dengan jabatan yang rendah. Dalam benaknya Alloh menilai bukan dari jabatan, tapi tanggung jawab terhadap amanah dari jabatannya itu. Ia sangat yakin akan janji dan jaminan Alloh yang Mahakaya.

Justru imbalan manusia tiada apa-apanya dibanding imbalan Alloh SWT. Sungguh tak ada risau, tak khawatir ditipu, dikhianati, bila dekat dengan seorang hamba yang ikhlas. Justru sebaliknya, orang akan merasa nyaman karena sikap dan tutur katanya menghargai dan menyejukkan, penuh manfaat, karena orang yang ikhlas perhatiannya fokus memberi yang terbaik untuk Alloh yang selalu menatapnya. Imbasnya akan memberi kebaikan pada orang yang berada di kanan-kirinya.

"Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Alloh dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Alloh. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Alloh akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." (QS An-Nisa [4]: 146).

Kalaupun memang tidak bisa juga ikhlas dengan perasaan kita sendiri, minimal ikhlaskan dulu bahwa kita memang belum bisa ikhlas. Jadi, pada tahap paling ringan itulah yang dapat menjadi pintu paling gampang menuju gerbang keikhlasan

SubhanAlloh, adakah yang lebih berharga dari pemberian Alloh?
Maka, nikmat Tuhan manakah yang kita dustakan?

Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2008/06/25/15470767/kekuatan.ikhlas.yang.menyembuhkan
http://sanghati.blogspot.com/2009/09/kekuatan-ikhlas.html
http://abcozenergi.multiply.com/journal/item/28

=# Dengan isi yang telah di rangkum dan diringkas. #=

Kepada Anakku: Selamatkan Akhlakmu, 5.Hak dan kewajiban terhadap teman
Wahai anakku sayang, ingatlah! engkau telah menjadi seorang pelajar yang menuntut ilmu dan engkau memiliki banyak teman. Mereka adalah saudara dan temanmu dalam pergaulan. Karena itu, jangan engkau menyakiti hati atau berlaku buruk terhadap mereka.
Wahai anakku sayang, bila engkau duduk janganlah engkau persempit tempat bagi temanmu, lapangkanlah tempat sehingga temanmu dapat duduk dengan leluasa.
Hindarilah olehmu kata-kata yang menyinggung dan menghina temanmu, atau menunjukkan wajah sinis karena kurang berkenan atas pertanyaan temanmu itu.

Wahai anakku sayang, Imam Abu Hanifah r.a pada suatu waktu ditanya: "apa sebabnya sehingga engkau mendapat ketinggian ilmu pengetahuan yang luas?", jawab Imam Abu Hanifah: "aku tida malas dalam mengambil manfaat (dengan belajar atau mengajar), dan aku tidak pernah mencegah orang yang ingin belajar dariku".

Wahai anakku sayang, jangan engkau persempit jalan menuntut ilmu bagi teman-temanmu. Bila engkau menghendaki suatu manfaat, temanilah mereka dalam menerima nasehat/ilmu (sekalipun engkau telah paham dan mengerti).

Wahai anakku sayang, jika engkau tinggal bersama dengan temanmu dalam satu asrama, jaga dirimu jangan sampai meresahkan mereka dengan sikap dan perbuatanmu yang dapat menggangu ketenangan mereka dalam beribadah (sholat, belajar, mengajar, istirahat dsb).
Biasakanlah untuk Sholat shubuh berjamaah, bangunkan teman-temanmu dengan dengan lembut dan sopan.

Wahai anakku sayang, bila temanmu membutuhkan pertolonganmu, janganlah engkau merasa berat untuk menolongnya. Jauhkan sikap membanggakan diri, bahwa engkau lebih memiliki kemampuan dan keutamaan dari temanmu.
Wahai anakku sayang, Rosulloh saw telah bersabda: "Orang mukmin terhadap mukmin lainnya itu ibarat suatu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan". (HR. Bukhori, Muslim, Tirmidzi dan Nasai dari Abi Musa Al-Asy'ari).

Kepada Anakku: Selamatkan Akhlakmu, 4.Hak dan kewajiban terhadap kedua orang tua
Wahai anakku sayang, ketika engkau merasa berat dalam berbakti pada ayah ibumu, maka sesungguhnya kewajiban kedua orang tuamu terhadap dirimu lebih berat dari itu semua.
Lihat dan ambilah teladan dari seorang bayi serta kasih sayang orang tuanya pada anak itu, dan lihatlah susah payah kedua orang tua dalam memelihara kesehatan anaknya, memberi makan dan minum serta menjaganya siang dan malam, disaat sehat maupun sakit. Sekarang engkau tau, betapa beratnya tanggung jawab orang tuamu dalam mendidik dan membesarkanmu hingga engkau tumbuh dewasa.



Setiap orang tua lebih menyukai bila anaknya dapat mencapai kedudukan (derajat) yang lebih tinggi dan penghormatan yang lebih mulia dari mereka.

Wahai anakku sayang, takutlah engkau membuat kemarahan kedua orang tuamu. Karena sesungguhnya murka orang tuamu adalah murka Alloh juga, dan Barang siapa membuat Alloh murka (karena membuat kemarahan orang tuanya), maka dia akan merugi dunia akhirat.

Wahai anakku sayang, taatilah perintah ayah ibumu, jangan sekali-kali membantahnya, kecuali bila mereka memerintahkanmu untuk ingkar pada Robbmu.

Wahai anakku sayang, sesungguhnya orang yang paling menyayangimu adalah ayah ibumu yang telah mendidik dan memeliharamu sejak kecil sampai engkau tumbuh dewasa, menjadi seorang pelajar dan menuntut ilmu pengetahuan Islam. Karena itu terimalah nasehat dan petuahnya, karena orang tuamu lebih mengetahui sesuatu yang akan engkau hadapi dari pada dirimu sendiri, dan orang tuamu lebih mengetahui sesuatu yang membawa sifat manfaat dan mudlorot atas dirimu. Sesungguhnya Alloh-lah yang menguasai dan memberi petunjuk, pertolongan kemashlatan (kebaikan) dirimu.

Kepada Anakku: Selamatkan Akhlakmu, 3.Hak dan kewajiban terhadap Alloh dan Rasul-Nya
Wahai anakku sayang, sungguhnya Alloh telah menciptakanmu dan menyempurnakan berbagai nikmatnya padamu baik lahir maupun batin. Tidakkah kau sadari, sesungguhnya awal darimu hanyalah setetes air (mani) yang memancar ke rahim ibumu dan atas curahan nikmat serta rahmat Robbmu engkau lahir dari kandungan ibumu sebagai anak manusia yang sempurna. Alloh menganugerahi dirimu dengan lisan sehingga engkau dapat bicara, telinga sehingga dapat mendengar, mata sehingga dapat melihat dan akal sehingga engkau dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Sesuai dengan firman-Nya:
"Dan Alloh telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur". (an Nahl:78).
Hanya Alloh yang telah memberimu berbagai nikmat dan anugerah serta kebaikan dari sisi-Nya dan Dia pula yang berkuasa mencabut kembali segala nikmat, anugerah dan kebaikan itu dari sisimu bila engkau melakukan perbuatan yang menyebabkan murka-Nya.

Wahai anakku sayang, kewajibanmu yang pertama terhadap Alloh Penciptamu yang Maha Luhur dalam segala hal adalah mengetahui sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan bersungguh-sunguh dalam taat kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan mematuhi larangan-Nya. Hendaklah engkau yakin dengan teguh dan mantap bahwa kebaikan itu adalah apa yang Alloh pilihkan buatmu, bukan yang kau pilih buatmu sendiri. Jangan mengikuti hawa nafsu mengerjakan sesuatu yang tidak berguna, dan taat pada makhluk, baik mulia ataupun hina (dalam pandanganmu) sehingga menghalangi dirimu untuk taat dan beribadah pada Robbmu.
Mentaati perintah rasul Alloh yang mulia itu wajib atas dirimu seperti engkau mentaati perintah-perintah Alloh yang telah menciptakanmu:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rasul serta ulil amri (pemimpin) diantaramu". (An Nisa:59).
"Barangsiapa yang taat pada Alloh dan Rasul-Nya, niscaya Alloh akan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diadzab-Nya dengan adzab yang pedih". (Al Fath:17).
"Katakanlah, jika kamu mencintai Alloh, maka ikutilah aku (rasul Alloh) niscaya Alloh akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Ali Imran:31).

Wahai anakku sayang, tidak sempurna iman seseorang sebelum cintanya pada Alloh dan Rasul-Nya melebihi kecintaannya terhadap segala sesuatu selain Alloh dan Rasul-Nya.

Kepada Anakku: Selamatkan Akhlakmu, 2.Wasiat bertaqwa pada Alloh
Wahai anakku sayang, sesungguhnya Rabbmu mengetahui apa yang tersimpan dalam hatimu, semua yang diucapkan oleh lisanmu dan melihat seluruh perbuatanmu. Karena itu bertaqwalah pada Alloh Yang Maha Agung.
Wahai anakku sayang, hindarilah olehmu jangan sampai Alloh tidak ridho dengan perbuatanu, yang telah menciptakanmu, memberimu rizki dan akal yang sehat sehingga engkau dapat mengamalkannya dalam hidup dan kehidupan itumurka kepadamu. Bagaimanakah perasaanmu bila engkau berbuat sesuatu yang dilarang oleh orang tuamu, sedangkan orang tuamu melihat perbuatan itu? Hendaklah perbuatanmu terhadap Alloh pun demikian. Karena Alloh selalu memperhatikan segala perbuatanmu, sedangkan engkau tidak melihat-Nya. Jangan sekali-kali engkau mengingkari perintah Alloh dan jangan engkau melakukan sesuatu yang dilarang-Nya.

Wahai anakku sayang, sesungguhnya ancaman dan siksa Robbmu sangat keras dan berat. Karena itu takutlah engkau, takutlah pada murka Robbmu. Jangan sampai sifat Halim (Kebijaksanaan) Alloh membujuk dirimu. "Sesungguhnya Alloh menangguhkan siksa pada orang yang zalim sampai dengan Alloh menyiksanya, sehingga dia tidak dapat lepas dari adzab yang pedih". (Hadits ini "syarif" diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abi Musa Al-Asy'ari dari Nabi saw).

Wahai anakku sayang, sesungguhnya dalam taat pada Alloh itu terdapat kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak dapat dicapai, kecuali dengan berulangkali menghadapi cobaan. Karena itu taatlah pada Robbmu dengan sikap tabah menghadapi cobaan, agar engkau mendapat kenikmatan dalam beribadah dan kebahagiaan dalam taqwa pada Alloh.
Wahai anakku sayang, sungguh pada awalnya akan kau dapati perasaan berat untuk taat pada Alloh. Tabah dan sabarlah dalam menghadapi hal itu, sehinnga ketaatanmu pada Alloh menjadi suatu kebiasaan yang engkau lakukan dengan penuh kesadaran.

Wahai anakku sayang, mawas dirilah ketika engkau berada dibangku sekolah kala engkau belajar membaca dan menulis. Ingatlah! pada hari ini engkau telah mengetahui keutamaan dalam menuntut ilmu dan engkau telah tahu bahwa gurumu adalah orang selalu berusaha bagi kebaikan dirimu.
Wahai anakku sayang, sabarlah dalam taat kepada Alloh seperti kesabaranmu dalam belajar di sekolah. Suatu saat engkau akan mengetahui faedah dari nasehat ini dan akan jelas kau rasakan bila dirimu mendapat pertolongan Alloh untuk melaksanakan nasehat-nasehat gurumu.

Wahai anakku sayang, sesungguhnya taqwa pada Alloh itu mencakup segala hal, tidak hanya Sholat dan puasa (dibulan Ramadhon) dan ibadah-ibadah sejenisnya. Bertaqwalah pada Alloh dalam bergaul dengan teman-temanmu, jangan sampai menyakiti hati mereka. Bertaqwalah pada Alloh dalam menegakkan Dien-mu dan pertahankanlah jangan sampai Dien-mu dikuasai musuh. Jangan menunda-nunda ibadah dikala sehatmu dan jangan hiasai dirimu kecuali dengan Akhlaqul Karimah (Akhlak/sikap pernuatan yang mulia).

bertaqwalah pada Alloh dimanapun engkau berada, ikutilah segera perbuatan jelek (maksiat) dengan perbuatan baik (ibadah), maka ibadah itu akan menghapus dosa dari maksiat.

Kepada Anakku: Selamatkan Akhlakmu, 1.Nasehat guru kepada muridnya
Wahai anakku sayang, semoga Alloh memberimu petunjuk dan pertolongan untuk selalu beramal shalih.
Sesungguhnya bagiku engkau ibarat seorang anak yang berada di sisi ayah yang dicintainya. Aku akan berbahagia bila melihat dirimu berbadan sehat, berpendirian kuat, suci hati berakhlaq mulia, menjaga adab, menjauhi perkataan tercela, lemah-lembut dalam bergaul, menyayangi sesama, menolong fakir, belas kasih terhadap yang lemah, pemaaf, tidak meninggalkan sholat, dan tidak menunda-nunda waktu untuk beribadah kepada Pencipta, Pemilik, Pemelihara, Penguasamu.

Wahai anakku sayang, engkau tidak akan mendapat seorangpun yang lebih mengharapkan kebaikan dirimu sesudah orang tuamu kecuali gurumu.
Wahai anakku sayang, akhlaq yang baik adalah hiasan bagi insan, baik bagi dirinya dalam bergaul dengan teman, keluarga dan sanak saudaranya. Karena itu, jadilah engkau seorang yang memiliki Akhlaqul Karimah, tentu setiap orang akan memuliakan dan menyayangimu.

Wahai anakku sayang, bila engkau tidak menghiasi ilmu dengan akhlaq yang mulia, maka ilmu itu akan lebih membahayakanmu dari pada kebodohanmu. Karena orang yang bodoh dimaafkan karena kebodohannya dan tiada maaf bagi seseorang yang alim (pandai) dihadapan manusia bila tidak menghiasi diri dengan akhlaq yang baik.

Wahai anakku sayang, jangan engkau hanya menanti saran dan kritik dari orang diluar dirimu, sesungguhnya mawas diri itu lebih utama dan lebih besar manfaatnya.

 

WE THANK YOU FOR YOUR VISIT, DON'T UNWILLING TO VISIT RETURN & SHARE INFORMATION, AND DON'T FORGET TO LEAVE MESSAGE OR YOUR COMMENT.